Tips Mengatasi Alergi Bagaimana Merawat Anak Alergi
By Admin AlergiAnak | Updated on Selasa 29 Agustus 2017
Agar alergi si Kecil tak kambuh, hal pertama yang perlu anda ketahui adalah faktor penyebabnya, diantaranya :
- Bulu binatang dan produk binatang lain seperti kotoran, cairan ludah, atau serbuk binatang
- Tungau debu rumah.
- Makanan: paling sering adalah susu sapi, kacang-kacangan (misalnya kacang tanah), seafood, dan telur. Beberapa jenis buah (jeruk, tomat, coklat) atau protein binatang juga dapat mengakibatkan reaksi alergi.
- Serbuk sari tumbuhan.
- Cuaca dingin atau panas, atau perubahan cuaca yang ekstrim.
Sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui penyebab alergi si Kecil. Orangtua dapat membawa si Kecil ke dokter agar dokter dapat menganjurkan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui alergen si Kecil sehingga anda dapat menghindarinya.
Hal-hal yang dapat orangtua lakukan untuk menghindari gejala alergi si Kecil diantaranya:
- Memberikan ASI eksklusif.
- Membersihkan rumah secara teratur.
- Mengelap debu dengan lap basah sehingga tidak beterbangan, dan hindari penggunaan kemoceng (bulu ayam).
- Hindari penggunaan karpet atau furnitur yang sulit dibersihkan agar tak ada penyebab alergi yang terperangkap.
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang memelihara binatang sejak si Kecil masih dalam kandungan atau saat si Kecil di bawah satu tahun (yang memiliki bakat alergi) ternyata memiliki persentase angka alergi lebih kecil dibandingkan yang tidak memelihara binatang di masa tersebut. Ini disebabkan oleh sensitisasi (kontak terus menerus) sejak dini. Namun jika si Kecil sudah terbukti alergi terhadap produk binatang dan muncul alerginya bila berdekatan, sebaiknya anda menghindari memelihara binatang di rumah.
- Jika si Kecil sudah diketahui memiliki alergi terhadap makanan tertentu, hindari makanan tersebut. Namun orangtua tetap harus memperhatikan asupan nutrisinya. Alergi terhadap makanan tertentu dapat hilang di usia dewasa. Jadi orangtua dapat mengenalkan kembali makanan tersebut namun tentunya tetap dengan pengawasan dokter. Apalagi bila alergi yang dialami anak cukup berat.
Bagikan Artikel ini melalui: